Followers

animasi


DIRI Q

Foto Saya
//islam-di-indonesia-1991.blogspot..com
HAI,, Kenalin nama q Harnik.
Lihat profil lengkapku

kupu-kupu

Search

Search

RSS

Senin, 31 Oktober 2011

WISATA RELIGI & BANGUNAN KUNO 
1. Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid Agung Jawa Tengah beserta fasilitas pendukungnya terletak di jalan Gajah Raya, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Semarang. Menempati tanah bandha Masjid Agung Semarang seluas 10 ha dan mampu menampung jamaah lebih kurang 13.000 orang. Di samping bangunan masjid utama yang cukup besar dan menarik, juga dilengkapi fasilitas-fasilitas yang lain seperti : ruang kantor, ruang kursus dan pelatihan, ruang perpustakaan, ruang akad nikah dan auditorium.
2. Pagoda Buddhagaya Watugong
Pagoda Avalokitesvara di Vihara Buddhagaya Watugong, Semarang, ditetapkan Museum Rekor Indonesia sebagai pagoda tertinggi di Indonesia. Pagoda yang memiliki tinggi 45 meter itu, dibangun tujuh tingkat. Menurut sejarahnya, vihara ini merupakan Vihara pertama di Indonesia setelah keruntuhan kerajaan Majapahit. Pada tahun 1955 YM Bhante Narada dan Bhante Ashin meresmikan vihara tersebut. Saat kedatangan YM Narada di Indonesia, beliau berkenan untuk membangun vihara tersebut.
3. Lawang Sewu
Lokasi : Jl. Pemuda Semarang
Pemilik : Departemen Perhubungan : Perusahaan umum Kereta Api
Bangunan ini dijuluki Lawang Sewu ( pintu seribu ) karena memiliki banyak pintu disamping busur – busur yang mengesankan rongga, yang memenuhi facade bangunan ini. Komplek lawang Sewu terdiri atas dua massa bangunan utama. Di sebelah barat berbentuk “L” dengan berbagai ruangan dan tangga yang unik dan kuno. Sedangkan yang satunya, berupa ruangan luas, dengan pintu-pintu berjajar yang jumlahnya cukup banyak, sehingga dinamai Lawang Sewu. Dibangun arsitek Karsten yang terkenal, di Jaman Belanda. 
4. Masjid Besar Kauman
Masjid ini terletak di Jl. Alun-alun Barat No.11 Semarang di satu sisi, sedangkan sisi samping adalah jalan Kauman. Masjid Kauman merupakan rangkaian perkembangan dari sejarah pembangunan masjid di Semarang. Masjid pertama di Semarang, dulu terletak di daerah Mugas yang didirikan oleh Kyai Ageng Pandan Arang. Ketika beliau hijrah ke kota Semarang bagian bawah, lalu  mendirikan Kabupaten Bubakan dan mendirikan masjid sebagai tempat ibadah.
5. Masjid Raya Baiturrahman
Alamat : Jl. Pandanaran No.126 Semarang, Nomor telepon : 024-831 015, dan berada di jantung kota Semarang, kawasan Simpang Lima yang padat dengan lingkungan hotel, mall dan bisnis.. Pembangunan Masjid Raya Baiturahman dimulai pada 10 Agustus 1968 dengan ditandai pemasangan tiang pancang untuk pondasi masjid sebanyak 137 buah. Masjid diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 15 Desember 1974. Keberadaan masjid ini hingga sekarang menjadi kebanggaan warga Semarang. Disamping bangunan masjid utama, juga dilengkapi toko buku, toko asesoris muslim, dan lain-lain.
6. Kelenteng Sam Poo Kong
Kompleks Kelenteng Sam po Kong Gedung Batu terdiri atas sejumlah anjungan. Bangunan pemujaan utama ialah Kelenteng Besar dan gua Sam Po Kong, Kelenteng Tho Tee Kong : tempat – tempat pemujaan Kyai Juru Mudi, Kyai Jangkar, Kyai Cundrik Bumi dan mbah Kyai Tumpeng. Kelenteng Besar dan gua merupakan bangunan yang paling penting di antara semuanya , dan merupakan pusat seluruh kegiatan pemujaan di komplek tersebut. Terletak di Gedung Batu, Kelurahan Bongsari Semarang, sekarang dilengkapi dengan patung Laksamana Cheng Hoo, raksasa.
7. Kelenteng Tay Kak Sie
Kelenteng Tay Kak Sie merupakan sebuah kelenteng tua yang didirikan pada tahun 1746. Kelenteng ini berada di Jalan Gang Lombok No 62 Kawasan Pecinan, Semarang. Kelenteng ini menjadi salah satu obyek wisata religi di Kota Semarang.
Kelenteng Tay Kak Sie pada mulanya hanya untuk memuja Dewi Kwan Sie Im Po Sat, Yang Mulia Dewi Welas Asih, meski kemudian berkembang menjadi Kelenteng yang juga memuja Dewa Dewi Tao lainnya. Pada saat hari-hari besar Cina, ramai dikunjungi warga Cina Semarang maupun dari luar Semarang.
8. Gereja Blenduk
Gereja yang dibangun pada 1753 ini merupakan salah satu landmark di “kota lama” Semarang. Kawasan Kota Lama cukup luas dan dipenuhi dengan gedung-gedung kuno khas arsitektur Belanda bergaya Eropa. Sehingga tidak mengherankan, kawasan ini dulu dinamakan Little Nederland. Berbeda dari bangunan lain di Kota Lama yang pada umumnya memagari jalan dan tidak menonjolkan bentuk, gedung yang bergaya Neo-Klasik ini justru tampil kontras. Bentuknya lebih menonjol . Lokasi bangunan ini frontal menghadap Jl. Suari yang dahulu bernama Kerk Straat (Jalan Gereja). Bangunan gereja yang sekarang merupakan bangunan setangkup dengan façade. Di dalam gereja masih tersimpan organ kuno dari tabung pipa-pipa baja, yang sudah berusia ratusan tahun lamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.